Apa itu smart-home?

Photography is by Dylan Chandler. Courtesy of Crosby Studios.

Apa yang terlintas dibenak kita saat mendengar istilah smart-home, apakah hunian yang berisi teknologi yang dibutuhkan penghuni ataukah rumah yang secara natural mengakomodir penghuni hingga secara efisien membantu kegiatan, dari itu saya bertanya beberapa praktik arsitek maupun interior untuk secara ‘explicit’ membantu kita memahami definisi rumah cerdas.

AUTOMATISASI

Arsitek pertama yang saya ajukan pertanyaan ini adalah Ardiansyah Rahe selaku prinsipal arsitek dari ARAH Architecture menjelaskan bahwa terdapat 2 pandangan untuk memaknai apa itu ‘smart-home’ , poin pertama yaitu ‘automatisasi’ sistem kerja bangunan yang membentuk kemudahan untuk user/pengguna sehingga memberikan kenyamanan dalam beraktivitas. Melalui automatisasi berfungsi membentuk efisiensi penggunaan energi dengan memberikan perhitungan-perhitungan kuantitatif terkait luaran energi yang digunakan. Poin kedua yang tak kalah pentingnya pandangan kita terhadap ‘smart-home’ bisa dilihat dari sisi ‘passive design’ pada tahapan ini jauh dari ketika proses/bangunan telah terbangun, melainkan pada proses perencanaan ‘smart-home , terkait bersama elemen-elemen pembentuk dan pendukung performa bangunan yang harus dipertimbangkan sekaligus diperhatikan agar secara optimal tercapai dari fungsi bangunan secara menyeluruh, memberikan kenyamanan beraktivitas melalui ‘passive design yang mencakup orientasi, bukaan, material, bentuk, komposisi dan sebagainya.

LOW ENERGY

Keesokan harinya saya berkesempatan bertanya kepada salah satu arsitektural desain dari Bandung yang di gawangi oleh Michael Marion & Noerhadi yang menyatakan pengertian ‘smart-home’ tidak melulu soal teknologi/gadget terbaru melainkan dalam menjalankan fungsi fungsi di dalam rumah tersebut mencakup hunian yang ‘low energy’ & berwawasan lingkungan / sesuai konteks nya itu sendiri.

BERNAFAS

Memiliki opini yang sama Fandhi Gunawan Studio merujuk bahwa pengertian ‘smart-home’ seharusnya tidak hanya berpaku pada teknologi semata , menerapkan bahwa sisi pencahayaan yang pintar melalu pengaplikasian jenis lampu atau pengaturan ventilasi rumah bisa memberikan efek ‘bernafas’ sebagai contoh ventilasi silang maupun taman kecil yang sangat berdampak pada pemafahaman ‘smart-home’ secara luas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *